Selamat Datang di website

Gereja Katolik Santo Petrus

Itu berarti pemberian tugas: pimpinlah, tuntunlah, kembangkan, lindungi, jadilah didepan sebagai teladan, rawatlah, kuatkan saudara saudaramu! Inilah panggilan Petrus. Itulah juga panggilan Umat Katolik Paroki St. Petrus Lubuk Baja. Jadilah teladan dalam hidup dan beriman.

Pelayanan Sakramental

tutup

Sakramen Baptis

Baptisan adalah sakramen yang membersihkan dosa asal dan memberi seseorang kehidupan baru dalam Kristus melalui air dan Roh Kudus, seperti yang tertulis dalam Yohanes 3:5, "Sesungguhnya, jika seseorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah." Sakramen ini memiliki simbol-simbol yang penting, yaitu: Air, yang melambangkan penyucian dosa dan kehidupan baru dalam Kristus (Efesus 5:26-27); Minyak Krisma, yang merupakan simbol pengurapan Roh Kudus, menandai seseorang sebagai milik Allah; dan Lilin, yang melambangkan Kristus sebagai terang dunia (Yohanes 8:12).

Selengkapnya

tutup

Sakramen Ekaristi

Sakramen Ekaristi berasal dari kata Yunani "Eucharistia" yang berarti "syukur" atau "terima kasih." Dalam konteks ini, Ekaristi merujuk pada ucapan syukur umat Katolik kepada Tuhan atas anugerah keselamatan yang diberikan melalui karya keselamatan Yesus Kristus. Ekaristi adalah bentuk perayaan dan peringatan atas tubuh dan darah Kristus yang dipersembahkan dalam bentuk roti dan anggur. -). Makna dan Tujuan Sakramen Ekaristi a. Peringatan Akan Pengorbanan Kristus Sakramen Ekaristi adalah cara umat Katolik mengenang dan merayakan pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib, di mana tubuh dan darah-Nya diberikan bagi penebusan dosa umat manusia. b. Persekutuan dengan Kristus dan dengan Sesama Ekaristi mempererat hubungan umat dengan Kristus dan juga dengan sesama anggota Gereja. Dalam sakramen ini, umat Katolik merasakan kehadiran Kristus yang menyatu dengan tubuh dan darah-Nya. Hal ini juga menjadi tanda persekutuan umat dalam satu tubuh Kristus. c. Persembahan Syukur kepada Allah Ekaristi adalah bentuk syukur umat Katolik kepada Tuhan atas anugerah keselamatan yang diberikan melalui karya Kristus. Setiap Misa adalah persembahan syukur yang agung bagi Allah. d. Sarana untuk Menguatkan Iman Menerima Ekaristi juga memperkuat iman dan kehidupan rohani umat, karena dengan memakan tubuh Kristus dan meminum darah-Nya, umat mendapatkan kekuatan rohani untuk hidup sesuai dengan ajaran Kristus. -). Teologi Sakramen Ekaristi Sakramen Ekaristi memiliki dimensi teologis yang sangat penting. Dalam Gereja Katolik, terdapat pemahaman yang disebut "transubstansiasi," yang menyatakan bahwa dalam perayaan Ekaristi, roti dan anggur yang dipersembahkan dalam Misa benar-benar menjadi tubuh dan darah Kristus, meskipun tampak secara fisik tetap roti dan anggur. a. Transubstansiasi Transubstansiasi adalah ajaran yang menyatakan bahwa walaupun bentuk roti dan anggur tetap, substansi (esensi) dari keduanya berubah menjadi tubuh dan darah Kristus. Ini berarti bahwa Kristus hadir secara substansial dalam Ekaristi, meskipun kita tidak melihat perubahan bentuknya secara fisik. Ajaran ini dijelaskan oleh Konsili Trente (1545-1563) dan dipertahankan oleh Gereja Katolik hingga kini. b. Realitas Kehadiran Kristus Dalam Ekaristi, umat Katolik percaya bahwa Yesus Kristus benar-benar hadir dalam bentuk tubuh dan darah-Nya. Ini bukan hanya simbolik, tetapi kehadiran Kristus adalah nyata, meskipun tidak tampak secara kasat mata. c. Persekutuan dalam Tubuh Kristus Setelah umat menerima Ekaristi, mereka menjadi satu dalam tubuh Kristus, yang merupakan persekutuan umat Katolik dalam Gereja. Menerima Ekaristi bukan hanya berkaitan dengan hubungan pribadi dengan Kristus, tetapi juga dengan seluruh tubuh gereja, yakni sesama umat yang juga menerima tubuh Kristus.

Selengkapnya

tutup

Sakramen Perkawinan

Sakramen Perkawinan adalah salah satu dari tujuh sakramen dalam Gereja Katolik dan merupakan ikatan suci antara seorang pria dan seorang wanita yang mengikat mereka dalam kehidupan perkawinan.

Selengkapnya

tutup

Sakramen Perminyakan

Sakramen Perminyakan Orang Sakit adalah salah satu dari tujuh sakramen dalam Gereja Katolik yang diberikan kepada umat yang sedang sakit serius, lanjut usia, atau menghadapi operasi besar. Sakramen ini menjadi tanda kasih dan kehadiran Kristus yang menyembuhkan, menguatkan, dan menghibur di tengah penderitaan. Sakramen ini tidak hanya berkaitan dengan kematian, tetapi lebih kepada penguatan rohani dan jasmani. Dalam sakramen ini, umat disatukan secara khusus dengan penderitaan Kristus dan diberikan rahmat untuk menghadapi sakitnya dengan iman dan pengharapan. Tuhan hadir untuk menyembuhkan, entah secara fisik, emosional, atau spiritual. Praktik pengurapan orang sakit berakar dari Kitab Suci, seperti yang tertulis dalam Surat Rasul Yakobus: "Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, hendaklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesinya dengan minyak dalam nama Tuhan. Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu..." — Yakobus 5:14-15

Selengkapnya

tutup

Sakramen Tobat

Sakramen Tobat adalah salah satu dari tujuh sakramen dalam Gereja Katolik, yang menjadi sarana rahmat Allah untuk mengampuni dosa dan memperbarui hidup rohani umat. Sakramen ini sering disebut juga sebagai Sakramen Pengakuan Dosa atau Sakramen Rekonsiliasi, karena melalui sakramen ini umat diperdamaikan kembali dengan Allah dan sesama. Sakramen Tobat merupakan perwujudan kasih dan kerahiman Allah. Ketika seorang umat mengakui dosanya dengan jujur dan menyesal, serta berjanji untuk memperbaiki diri, maka melalui imam yang bertindak atas nama Kristus, umat menerima pengampunan dan kekuatan untuk bertumbuh dalam kekudusan. Yesus memberikan kuasa kepada para rasul untuk mengampuni dosa, sebagaimana tercatat dalam Injil Yohanes: "Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada." — Yohanes 20:22-23 Langkah-langkah dalam Sakramen Tobat Pemeriksaan Batin (Examination of Conscience) Umat merenungkan dengan jujur dosa-dosa yang telah dilakukan terhadap Allah, sesama, maupun diri sendiri. Penyesalan (Contrition) Merasa sungguh menyesal telah berdosa, bukan karena takut hukuman, tapi karena sadar telah menyakiti kasih Allah. Pengakuan Dosa (Confession) Mengakui dosa-dosa secara pribadi di hadapan imam. Imam mendengarkan sebagai wakil Allah dan memberikan nasihat rohani. Absolusi (Absolution) Imam memberikan pengampunan atas dosa dengan doa absolusi dalam nama Tritunggal Mahakudus. Silih (Penance) Umat melakukan tindakan atau doa tertentu sebagai bentuk silih dan pemulihan diri.

Selengkapnya

tutup

Sakramen Krisma

Sakramen Krisma (juga dikenal sebagai Sakramen Penguatan) adalah salah satu dari tiga sakramen inisiasi dalam Gereja Katolik, bersama dengan Baptis dan Ekaristi. Sakramen ini meneguhkan rahmat Baptisan dan memberi kekuatan kepada umat untuk menjadi saksi Kristus dalam hidup sehari-hari. Melalui Sakramen Krisma, umat menerima kepenuhan karunia Roh Kudus untuk memperkuat iman, menjadi dewasa secara rohani, dan siap menjalankan perutusan sebagai murid Kristus di tengah dunia. Sakramen Krisma menandai kedewasaan iman. Jika dalam Baptis umat dilahirkan kembali dalam Kristus, maka dalam Krisma umat diteguhkan dan diutus untuk mewartakan Injil melalui perkataan, tindakan, dan teladan hidup. Krisma berasal dari kata Yunani “chrisma” yang berarti urapan, karena dalam sakramen ini, umat diurapi dengan minyak Krisma oleh uskup sebagai tanda penerimaan Roh Kudus. “Setelah mendengar itu, mereka memberi diri mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Dan ketika Paulus menumpangkan tangan ke atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka.” — Kisah Para Rasul 19:5-6 Tanda dan Unsur Sakramen Penumpangan Tangan Simbol penyaluran Roh Kudus sebagaimana para rasul melakukannya. Pengurapan dengan Minyak Krisma Uskup mengurapi dahi calon penerima Krisma sambil berkata: “Terimalah tanda karunia Roh Kudus.” Doa Penguatan Doa yang meminta agar umat diberi kekuatan untuk hidup sebagai saksi Kristus sejati. Melalui Sakramen Krisma, umat menerima tujuh karunia Roh Kudus: Kebijaksanaan Pengertian Nasihat Keperkasaan Pengetahuan Kesalehan Takut akan Allah Dan juga diarahkan untuk menghasilkan buah-buah Roh: kasih, sukacita, damai, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri (Gal 5:22-23).

Selengkapnya

Kegiatan

terbuka
Retret Pemuda Katolik: Membangun Iman dan Persaudaraan

Acara ini bertujuan untuk memperdalam iman dan membangun persaudaraan di antara para peserta.

RP. 40.000

Pusat Retret Santo Ignatius.

Daftar Selengkapnya
terbuka
Rekoleksi Asmika

Rekoleksi Asmika adalah sebuah kegiatan spiritual yang diselenggarakan oleh komunitas Asmika untuk mendukung pengembangan pribadi dan memperdalam iman para pesertanya. Kegiatan ini biasanya berlangsung selama tiga hari di sebuah lokasi yang tenang dan alami, seperti pegunungan atau tepi danau, yang memungkinkan para peserta untuk beristirahat dari rutinitas sehari-hari dan fokus pada refleksi diri.

RP. 300

Rumah Rekoleksi Batam Center

Daftar Selengkapnya
terbuka
Retret Sekami St.Petrus

Acara ini bertujuan untuk memperdalam iman dan membangun persaudaraan di antara para peserta.

Gratis

Gereja santo petrus

Daftar Selengkapnya

Berita dan Informasi untuk Jemaat

Paus kecam perekonomian yang mengeksploitasi anak-anak

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum.

Selengkapnya

Galeri Santo Petrus

...
Misa Akhir Tahun 2024

31-Desember-2024

...
Natal 2024

25-Desember-2024