Sakramen Ekaristi

Pengertian Sakramen Baptis

Sakramen Ekaristi berasal dari kata Yunani "Eucharistia" yang berarti "syukur" atau "terima kasih." Dalam konteks ini, Ekaristi merujuk pada ucapan syukur umat Katolik kepada Tuhan atas anugerah keselamatan yang diberikan melalui karya keselamatan Yesus Kristus. Ekaristi adalah bentuk perayaan dan peringatan atas tubuh dan darah Kristus yang dipersembahkan dalam bentuk roti dan anggur. -). Makna dan Tujuan Sakramen Ekaristi a. Peringatan Akan Pengorbanan Kristus Sakramen Ekaristi adalah cara umat Katolik mengenang dan merayakan pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib, di mana tubuh dan darah-Nya diberikan bagi penebusan dosa umat manusia. b. Persekutuan dengan Kristus dan dengan Sesama Ekaristi mempererat hubungan umat dengan Kristus dan juga dengan sesama anggota Gereja. Dalam sakramen ini, umat Katolik merasakan kehadiran Kristus yang menyatu dengan tubuh dan darah-Nya. Hal ini juga menjadi tanda persekutuan umat dalam satu tubuh Kristus. c. Persembahan Syukur kepada Allah Ekaristi adalah bentuk syukur umat Katolik kepada Tuhan atas anugerah keselamatan yang diberikan melalui karya Kristus. Setiap Misa adalah persembahan syukur yang agung bagi Allah. d. Sarana untuk Menguatkan Iman Menerima Ekaristi juga memperkuat iman dan kehidupan rohani umat, karena dengan memakan tubuh Kristus dan meminum darah-Nya, umat mendapatkan kekuatan rohani untuk hidup sesuai dengan ajaran Kristus. -). Teologi Sakramen Ekaristi Sakramen Ekaristi memiliki dimensi teologis yang sangat penting. Dalam Gereja Katolik, terdapat pemahaman yang disebut "transubstansiasi," yang menyatakan bahwa dalam perayaan Ekaristi, roti dan anggur yang dipersembahkan dalam Misa benar-benar menjadi tubuh dan darah Kristus, meskipun tampak secara fisik tetap roti dan anggur. a. Transubstansiasi Transubstansiasi adalah ajaran yang menyatakan bahwa walaupun bentuk roti dan anggur tetap, substansi (esensi) dari keduanya berubah menjadi tubuh dan darah Kristus. Ini berarti bahwa Kristus hadir secara substansial dalam Ekaristi, meskipun kita tidak melihat perubahan bentuknya secara fisik. Ajaran ini dijelaskan oleh Konsili Trente (1545-1563) dan dipertahankan oleh Gereja Katolik hingga kini. b. Realitas Kehadiran Kristus Dalam Ekaristi, umat Katolik percaya bahwa Yesus Kristus benar-benar hadir dalam bentuk tubuh dan darah-Nya. Ini bukan hanya simbolik, tetapi kehadiran Kristus adalah nyata, meskipun tidak tampak secara kasat mata. c. Persekutuan dalam Tubuh Kristus Setelah umat menerima Ekaristi, mereka menjadi satu dalam tubuh Kristus, yang merupakan persekutuan umat Katolik dalam Gereja. Menerima Ekaristi bukan hanya berkaitan dengan hubungan pribadi dengan Kristus, tetapi juga dengan seluruh tubuh gereja, yakni sesama umat yang juga menerima tubuh Kristus.

Syarat Syarat Dokumen
  1. Akte Lahir